Langsung ke konten utama

KERACUNAN METANOL : Farmakologi Toksikologi Klinik (Fartok)

 



 

Mekanisme keracunan methanol

Metanol akan dimetabolisme secara perlahan oleh alcohol dehydrogenase menjadi formaldehid dan dilanjutkan oleh aldehid dehydrogenase menjadi asam format (format). Apabila terjadi keracunan metahanol, konsentrasi format akan meningkat dan dapat menyebabkan asidosis sistemik dan kebutaan

 

Methanol berbahaya pada ibu hamil?

Metanol berbahaya bagi ibu hamil karena metanol dapat menembus plasenta dan dapat menyebabkan janin mengalami toksisitas methanol yang parah. Dilaporkan, janin dapat mengalami kematian dikarenakan keracunan methanol

 

Manifestasi klinis keracunan methanol

·       Dalam beberapa jam setelah konsumsi akut, pasien mengalami toksisitas methanol mengalami inebriation dan gastritis

·       Setelah periode laten hingga 30 jam, pasien akan mengalami asidosis metabolic gap anion yang parah, gangguan penglihatan, kebutaan, kejang, koma, gagal ginjal akut dengan myoglobinuria, dan kematian.

 

Diagnose pada keracunan methanol

Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat, gejala,dan hasil lab karna tingat start methanol levels jarang ditemui.

·       Level Spesifik

(a)   Dilihat dari kadar methanol dalam serum lebih tinggi dari 20mg/dl (dianggap beracun), lebih tinggi dari 40 mg/dl (dianggap sangat serius). Bila kadar serum methanol tidak tersedia, dihitung dari celah os,ol. Dikatakan keracunan apabila lebih dari 10 mOsm/L

(b)   Dilihat dari konsentrasi format dalam serum. Apabila terjadi peningkatan maka dapat mengkonfirmasi diagnosis, tetapi kadar format jarang tersedia

·       Hasil Lab, dapat berupa nilai elektrolit (dan anion gap), glukosa, BUN, kreatinin, osmolalitas serum dan celah osmol, gas darah arteri, tingkat etanol, dan tingkat laktat

Terapi suportif pada keracunan methanol

Terapi suportif abila terjadi keracunan methanol :

·       Perhatikan jalan nafas tetap terbuka, gunakan bantuan ventilasi bila diperlukan

·       Tangani koma, kejang jika terjadi

·       Tangani asidosi metabolic dengan IV sodium bicarbonate. Koreksi asidosis harus dipandu oleh gas darah arteri

 

Terapi antidot spesifik pada keracunan methanol

Spesifik antidot untuk keracunan methanol:

·       Femopizole untuk menjenuhkan enzim alcohol dehydrogenase dan mencegah pembentukan metabolit methanol yang toksik. Terapi ini diberikan kepada pasien dengan indikasi :

(a)    Terdapat rawayat mengkonsumsi methanol secaraberlebihan jika kadar methanol dalam serum tidak segera tersedia dan celah osmol lebih besar dari 10 mOsm/L

(b)   Asidosis metabolic (pH arteri <7,3 ; serum bikarbonat <20 mEq/L) dan celah osmol lebih besar dari 10 mOsm/L

(c)   Konsentrasi methanol dalam darah lebih besar  dari 20mg/dl

·       Leucovorin (asamfolat) dapat meningkatkan konversi format menjadi karbon dioksida dan air. Dosis yang disarakan adalah 1mg/kg (hingg a 50 mg) IV setiap 4 jam

Terapi antidot non-spesifik pada keracunan methanol

·       Aspirasi isi lambung (mengurangi absorbs) dapat dilakukan dalam 30-60menit setalah konsumsi methanol. Arang aktif tidak dapat digunakan

·       Meningkatkan eliminasi dengan hemodialisi.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keracunan Arsen : Mekanisme, Manifestasi, Diagnosa dan Terapi

  Mekanisme keracunan arsen Setelah diserap, arsenik memberikan efek toksiknya melalui berbagai mekanisme, termasuk penghambatan reaksi enzimatik yang penting bagi metabolisme sel, induksi stres oksidatif, dan perubahan ekspresi gen dan transduksi sinyal sel. Meskipun arsenit dan arsenat mengalami biotransformasi in vivo menjadi bentuk pentometen monometil dan dimetil yang kurang toksik, ada bukti bahwa proses tersebut juga membentuk senyawa metilasi trivalen yang lebih toksik. Senyawa tioarsenit, yang terjadi in vivo sebagai metabolit minor, juga dapat menyebabkan toksisitas.   M anifestasi klinis keracunan arsen A. Paparan akut paling umum terjadi karena keracunan tidak disengaja, bunuh diri, atau disengaja dengan menelan. Dosis besar tunggal menghasilkan konstelasi tanda dan gejala multisistemik yang muncul selama berjam-jam hingga berminggu-minggu. 1.    Efek gastrointestinal. Setelah beberapa menit hingga berjam-jam, kerusakan kapiler difus menyebabkan gastroenteritis he

Keracunan Timbal atau Pb : Farmakologi Toksikologi Klinik

  Paparan timbal dapat terjadi dari penggunaan keramik atau wadah berlapis timbal untuk persiapan atau penyimpanan makanan atau minuman. Obat-obatan rakyat tertentu (misalnya, obat Meksiko azarcon dan greta, obat Dominika litargirio, dan beberapa persiapan India Ayurvedic) mungkin mengandung garam timbal dalam jumlah besar. Mekanisme keracunan timbal yaitu toksisitas multisistemik timbal dimediasi oleh beberapa mekanisme, termasuk inaktivasi atau perubahan enzim dan makromolekul lainnya dengan mengikat sulfhidril, fosfat, atau ligan karboksil dan interaksi dengan kation-kation esensial, terutama kalsium, seng, dan besi. Perubahan patologis pada membran seluler dan mitokondria, sintesis dan fungsi neurotransmitter, sintesis heme, status redoks seluler, dan metabolisme nukleotida dapat terjadi.   Manifestasi klinis keracunan timbal A. Konsumsi akut timbal dalam jumlah sangat besar dapat menyebabkan sakit perut, anemia , hepatitis toksik, dan ensefalopati. B. Paparan subakut atau